League of Legends Punya Champion Support Baru: Milio The Gentle Flame
League of Legends bahkan pernah mendapatkan penghargaan game developer “Most Played PC Game in the World”. Beberapa Champion mendapat mekanik yang lebih sederhana di kemampuan mereka untuk bisa dipakai di dalam game. Jax atau Lee Sin bisa lebih mudah melakukan dash tanpa perlu menaruh Ward lebih dulu. Sementara itu, beberapa Champion lain seperti Twisted Fate, Vayne, dan Vi mendapat penyesuaian kemampuan pasif yang harus diaktifkan dengan menekan tombol. Pada kesempatan yang sama, Regional Producer League of Legends Garena, Kevin Huang, juga turut mengucapkan rasa terima kasihnya, serta menyebut Riot Games sebagai mitra yang baik untuk diajak bekerja sama.
Pasalnya, semua skills yang dia punya berfungsi untuk memperkuat rekan satu timnya. League of Legends versi mobile tidak akan jauh berbeda dari dengan versi PC dari sisi gameplay. Perbedaannya terdapat pada optimasi game untuk perangkat mobile, kontrol virtual, map baru dan sesi pertarungan, yang akan dibatasi sekitar menit game developer.
Instant Abilities akan langsung dilancarkan saat itu juga dan biasanya tidak membutuhkan sumber daya seperti Mana. Lalu, ada Lane Abilities yang berfungsi layaknya Skill/Magic, yang membutuhkan Mana untuk dilancarkan. Terakhir, ada Ultimate Abilities yang baru bisa Anda keluarkan saat Ultimate Bar terisi penuh. Tiap karakter Anda memiliki tiga bar, di antaranya Health, Mana dan Overcharge game developer.
Health menunjukkan kesehatan, Mana digunakan untuk melancarkan skill/sihir, sementara Overcharge berfungsi sebagai pengganti Mana apabila ia tidak mencukupi. Selain ketiga meteran di atas, ada juga Ultimate Meter berwarna jingga yang bisa dipakai untuk melancarkan serangan spesial. Pernah menjadi game MOBA dengan pemain terbanyak di dunia, League of Legends (LOL) memang punya segudang potensi untuk melebarkan sayapnya. Selaku developer sekaligus publisher, Riot Games berupaya untuk menggali lebih dalam dunia dan karakternya game developer.
Layaknya sepak bola atau olahraga tradisional lain, League of Legends pun memiliki para pemain profesional yang sangat mendukung untuk tim tersebut meraih kemenangan. Di dalam sebuah komunitas, tentunya terdapat masing-masing individu yang sangat pro dan sangat kontra terhadap sebuah game dan developernya. Inilah mengapa, yang menjadi patokan matinya sebuah game atau tidak bukan dilihat dari apa yang ada di Indonesia, namun yang ada di dunia game developer.
Sebagai penulis, saya pribadi mengasumsikan bahwa League of Legends adalah game dengan champion yang sangat mudah dipahami, namun keseluruhan game tersebut-lah yang akan sangat sukar untuk dipahami. Hal ini tentunya adalah perbandingan saya pribadi terhadap game lain dengan genre yang sama dari League of Legends. Hal ini bisa dibuktikan dengan banyaknya artwork buatan para fans di suatu komunitas, yang mana merupakan hal kecil namun bisa memiliki imbas yang sangat besar. Tentunya, ada hal-hal lain selain artwork yang sangat memacu Riot Games memberikan update baru, terutama pada champion mereka. Namun, hal ini bukan menjadi masalah dari para pemain League of Legends Indonesia untuk berhenti bermain League of Legends game developer.
League of Legends bahkan pernah mendapatkan penghargaan game developer “Most Played PC Game in the World”. Beberapa Champion mendapat mekanik yang lebih sederhana di kemampuan mereka untuk bisa dipakai di dalam game. Jax atau Lee Sin bisa lebih mudah melakukan dash tanpa perlu menaruh Ward lebih dulu. Sementara itu, beberapa Champion lain seperti Twisted Fate,…
Archives
Recent Posts
Categories
judi bola
Promo Slot 100%
Promo slot bonus new member langsung di depan hanya di QQRAYA
Daftar login
Daftar Situs Slot Terbaik